Mengenal Kitab-Kitab Syarahan Imam al-Bukhari

Haris Fauzi
8 min readOct 23, 2018

--

Sebuah karya tulis yang baik akan berpengaruh bagi masyarakat sekitar.

Melihat dari kehebatan dan kemasyhuran kitab Sahih al-Bukhari, para ulama sepanjang kurun baik salaf (generasi awal) dan khalaf (generasi belakangan) dari bernacam mazhab ramai menulis berbagai komentar (syarh), catatan (ta’liq); ringkasan (talkhis), dan berbagai macam penelitian terkait kitab tersebut, semisal mengenai para perawi (rijal) di dalamnya, karangan khusus mengenai para syaikh dan guru, kumpulan kata-kata asing, masalah-masalah gramatikal (nahwu-sharf), juga Mudtadrak (intisari-pilihan) atas kitabnya tersebut.

Namun untuk mengetahui dan mengumpulkan keseluruhan karya para ulama atas Sahih al-Bukhari, baik komentar dan lainnya sangat sulit. Allamah imam Abdurrahman bin Sulaiman al-Ahdal al-Yamani menulis dalam kitabnya Al-Nafsu Al-Yamani’, bahwa salah satu gurunya yaitu Syaikh Allamah Al-Mutqin Umar bin Abdul Qadir al-Bulgar (Bulgaria sekarang) sempat singgah di rumahnya beberapa waktu (di Yaman) dan menceritakan bahwa ia pernah menemui seorang hakim di kota Balkh (Afganistan sekarang)mempunyai sekitar sebelas kitab syarh (komentar) atas Sahih al-Bukhari yang kesemuanya sama kualitasnya dengan fathul Bari karya Ibnu hajar al-ASqalani. Berikut daftar puluhan dari sekitar dua ratus jumlah keseluruhan kitab syuruh (komentar) Sahih al-Bukhari karya para ulama sepeninggal Imam-al-Bukhari beserta deskripsi singkatnya.

1. ‘Ilam al-Sunan karangan Imam Abi Sulaiman Ahmad atau dikatakan namanya adalah Hamdun bin Muhammad al-Busti (salah satu kota di Sijistan, Asia Tengah sekarang) yang terkenal dengan nama Imam al-Khitabi (w.308 H). Ditulis syarh ini, setelah ia menyelesaikan karya yang melambungkan namnaya yaitu Ma’alim al-Sunan

2. Syarh al-Muhallab, karangan Muhalab bin Abi Shafrah al-Azdi . Kitab ini tertulis pada kitab bibilografi karya ulama Islam sepanjang zaman, yaitu kasyf al-zhunun oleh Haji Khalifah (w. 1067 H) dimana penulis banyak menelisik berbagai karangan seputar sahih al-Bukhari lewat buku ini.

3. Al-Ajwibah ‘Ala al-Masa’il al-Mustaghribah min al-Bukhari oleh Ibnu Abdil bar al-Maliki (w.463 H0. Didalamnya juga terdapat gabungan kitab Ajwibah Muhallab dan Ajwibah Ibnu hazm atas Sahih al- Bukhari

4. Syarh al-siraj oleh Allamah Abu Zinad, namun tidak disebutkan oleh Haji Khalifah

5. Syarh Ibnu bathal oleh Imam Abi Hasan Ali Bin Khalaf bin Abdul malik al-maliki (w.449 H). Ibnu bathal cenderung menjadikan kitab syarh-nya ini untuk mewakili pendapat-pendapat mazhab Maliki

6. Syarh Ibnu al-tin berjudul Al-Munjid al-fashhih fi Syarh al-Bukhari al-sahih karangan Imam Abdul wahid bin al-Tin al safati (w.611 H). Ibnu Hajar al-Asqalani menyebutkan, kitab ini sebagai salah satu sumber referensi penulisan kitabnya, Fathul bari

7. Syarh Ibnu Munir oleh Muhadits Umam nashirudin ali bin Muhammad bin Munir al-Iskandari (w. 690 H). Kitab ini sangat tebal hingga mencapai 10 jilid. Selain itu berisi catatan-catatan atas komentar lain yang dikarang oleh Ibnu Bathal

8. Syrah Sahih al-Bukhari oleh Qutubudin Abdul karim bin abdi al-Nur Ubni Masir al-Halabi al-Hanafi (w.486 H).

9. ‘Al-Talwih oleh Imam hafizh Ala’udin al-Mughlata’iy bin qalij al-Turki al-Mishri al-Hanafi (w.762 H)

10. Al-Kawakib al-Durari oleh Allamah Syamsudin Muhammad bin Yusuf bin Ali al-Kirmani (w.786 H)

11. Al-Luma’ al-Shabih oleh Allamah Syamsudin Abi Abdillah Muhammad bin Abdu Daim bin Musa al-Barmawi

12. Majma’al-Bahrain wa Jawahir al-Hibrain. Oleh Allamah Taqiyudin Yahya bin Muhammad bin Yusuf al-Kirmani (w. 833 H). Jumlah keseluruhan kitab ini adalah delapan jilid besar dan sangat bermanfaat hingga Ibnu Mulaqin, az-Zarkasyi, al-Dimyati, dan Ibnu Hajar al-Asqalani menjadikannya referensi utama buku-buku mereka.

13. Syawahid at-Taudhih karya Sirajudin Umar bin Ali bin Ahmad bin Mulaqin As-Syafi’I (w.804 H)

14. Fathul Bari oleh Syaikh Abi al-Fadhil Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani (773–852 H). Kitab ini adalah kitab komentar atas Sahih al-Bukhari yang paling masyhur dan paling banyak digunakan di dunia muslim. Para ulama hadis menyanjung kitab ini dengan ungkapan, “La hijrata ba’da al-Fath”. Maksudnya adalah tidak ada lagi kitab komentar Sahih al-BUkhari setelah Fathul Bari”dalam hal keunggulan pada berbagai sisinya.

15. Al-Kawakib al-Bari fi Syarhi al-Jami ash-Shahih lil al-Bukhari. Kitab ini dikarang oleh Syaikh Abi al-Hasan Ali bin al-Husain bin Urwah al-Musoli al-Hanbali (w. 837 H). Sangat kaya akan materi dan sering dijadikan rujukan oleh para ulama di daerah benua India.

16. Hadyu al-Syari’ ála Muqadimah Fathul Bari . Oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dimana para ulama hadis mengatakan jika kita ingin memahami isi dari kitab sahih al-Bukhari, maka diharuskan terlebih dahulu membaca kitab ini, yang mana kitab ini berisi sepuluh bab.

17. Al-‘ilam biman dzakara fi al-Bukhari min Al-álam. Juga dikarang oleh Ibnu Hajar al-Asqalani . Dalam buku ini Ibnu Hajar menyebutkan perawi yang tidak ia cantumkan dalam kitab biografi para perawinya yang lain yaitu, Tahdzib al-Kamal.

18. Tagh liq al-Ta’liq, juga oleh Ibnu Hajar al-Asqalani. Berisikan pembahasan seputar masalah riwayat-riwayat muállaq yang terdapat dalam Sahih al-Bukhari. Kitab ini dicetak oleh maktab al-Islami –Jeddah, Saudi Arabia

19. Intiqadh al-‘ Itiradh. Ibnu Hajar al-Asqalani mengarangnya saat ia akan menyempurnakan kitabnya, Fath al-Bari. Kitab penyempurna itu pun kemudian selesai dan segera diminta oleh para ulama dan banyak penguasa atau khilafah ketika itu. Namun dating beberapa kritik dari para ulama lain termasuk dari Imam Badrudin al-‘Ainiy. Akhirnya Ibnu Hajar menulis jawaban dari kritik tersebut dan kumpulan dari jawaban-jawaban tersebut adalah isi dari buku ini.

20. Tajrid at-Tafsir. Karangan Ibnu Hajar yang satu ini berisikan kumpulan tema-tema seputar masalah tafsir yang ada dalam Sahih al-Bukhari.

21. Umdah al-Qari’. Dikarang oleh Allamah Badrudin Abu Muhammad Mahmud bin Ahmad bin Musa alÁini al-Hanafi (w. 855 H). Bukunya ini ia selesaikan pada tahun 821 H ketika beliau mengunjungi Mesir.

22. Al-Tanqih li-Alfazh al-Jami ash-Shahih. Karangan ringkas ini disusun oleh Syaikh badrudin Muhammad nin Bahadur bin Abdullah az-zarkasyi asy-Syafi’I (w. 794 H). Manuskipnya disimpan di perpustakaan Ayu Sophia, Istanbul Tuki.

23. At-Tausyih ála Al-Jami’ash-Shahih. Karangan Imam Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar as-Suyuti (w. 911 H). Ulama yang juga banyak mengaran kitab hadis.

24. Syarh Sahih al-Bukhari oleh Imam an-Nawawi (w.676 H). Keberadaan kitab ini disebutkan oleh Imam an-Nawawi sendiri dalam pengantar (Muqaddimah Syarh Shahih Muslim-nya). Namun, sayangnya ia tidak selesai menulisnya.

25. Turjuman al-Tarajum. Dikarang oleh abi Abdillah Muhammad bin Amru bin Muhammad bin Rasyid as-Sabti (w.722 H). namun Ibnu hajar al-Asqalani memberitahukan bahwa kitab ini ditulis hanya sampai pada bab puasa saja

26. Hillu Aghradh al-Bukhari al-Mubhamah fi al-Jami’baina al-Hadits wa alt-Tarjamah. Kitab ini adalah karya Al-faqih Abi Abdillah Muhammad bin manshur bin Hamamah bin al-Maghrawi as-Sajlamasi.

27. Irsyad al-Syari. Oleh Syihabudin Ahmad bin Muhammad al-Khatib al-Qastalani al-Mishri, pengarang kitab terkenal lain yaitu al-Mawahib al-laduniyah (w. 923 H)

28. Fidh al-Bari fi Syarhi Gharib Shahih al-Bukhari . Oleh Allamah Abdurrahim bin Abdurrahman al-Abbasi (w.963 H). Merupakan kitab yang berisikan penjelasan kata-kata asing atau jarang dipakai oleh khalayak umum yang terdapat dalam Sahih al-Bukhari.

29. Hillu Sahih al-Bukhari. Oleh Allamah syaikh Hasan al-Adawi al-Hamzawi al-Maliki (w. 1303 H). Adalah kitab yang sangat bermanfaat sekali karena berisikan penjelasan mengenai masalah-masalah yang ada dalam Shahih al-Bukhari. Dan yang terpenting adalah mengenai komparasi riwayat-riwayat Shahih al-Bukhari dengan kitab-kitab hadis yang lain dimana penulis menuliskannya satu per satu

30. An-Nihayah fi al-Badí al-Khair wa al-Ghayah. Oleh Abdullah bin Saád bin Abi Hamzah al-Azdi (w.675 H). Adalah kitab yang berisikan ringkasan dari hadis-hadis Sahih al-Bukhari.

31. At-Tajrid al-Sharikh li al-Ahadis al-Jami’ ‘ash-Shahih. Oleh zainudin Abi al-Abbas Ahmad bin Ahmad bin Abdul latif as-Syarij az-Zabidi (w. 893 H). Merupakan kitab ringkasan atas Sahih al-Bukhari yang lain dan paling terkenal dan sering dijadikan pegangan oleh banyak murid-murid madrasah perguruan Islam di seluruh dunia Muslim.

32. Ar-Riyadh al-Mustathabah fi Jumlah man Shahihain min al-Shahabah. Oleh Imam Imadudin Yahya bin Abi bakar al-Amiri al-Yamani (w.893 H). Berisikan nama serta jumlah para sahabat yang meriwayatkan hadis dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim

33. Asma’Rijal Sahih al-Bukhari. Oleh Imam Abi Nashr Ahmad bin Muhammad bin al-Husain al-Kalabadzi (w. 398 H). Kitab ini telah dicetak dan berisikan nama-nama perawi dalam Shahih al-Bukhari beserta biografi mereka. Sangat bermanfaat sekali.

34. Kitab at-Ta’dil wa at-Tarjih li-Rijal al-Bukhari. Oleh Qadhi abi al-walid sulaiman bin Khalaf al-baji (w.484 H). Ulasan mengenai para perawi dalam shahih al-Bukhari dari sisi diterima (Ta’dil) dan tidaknya (Tarjih) riwayat mereka. Haji Khalifah dalam Kasyf az-Zhunun tidak menyebutkan secara detail isi kitab ini.

35. Al-Manhal al-Jari. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Qutubudin Muhammad bin al-Hudhairi al-Dimasqi al-Asy-Syafi’i(w.893 H). Bersikan mengenai soal-jawab masalah-masalah yang ada dalam Shahih al-Bukhari . karangan lain terkait dengan tema ini adalah Raf’ual-Iltibas oleh allamah Abi Tib Muhammad bin Syamsul Haq al-Azhim Abadi (w.1329 H), dimana beliau juga mengarang Ghayah al-Maqsud Syarah Sunan Abi Dawud. Kitab Raf’u al-Iltibas dicetak pertama kali di Delhi-India.

36. Ghayah al-Maram fi Rijal al-Bukhari (ila Sayyidu al-Anam). Oleh Syaikh Muhammad bin Dawud bin Muhammad al-Bazili al-Kurdi al-Hamwi al-Asy-Syafi’I

(w.920 H). Selain itu, kitab ini berisikan mengenai ulasan para perawi dalam Sahih al-Bukhari dengan analisa masing-masing perawi hingga Nabi dan disusun sesuai dengan urutan huruf Hijaiyah.

37. Kasyf al-Musykil Hadits Shahihain. Oleh Abi Fajr Abdurrahman bin Ali bin Muhammad Ibnul Jauzi (w.598 H). Kitab ini diselesaikan oleh Ibnul Jauzi tahun 576 H dan berisikan hadis-hadis yang terlihat bermasalah namun ternyata al-Jauzi justru mengulas hadis-hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat yang terkumpul dalam Sahih al-Bukhari.

38. Athraf as-Shahihain. Kitab Athraf adalah salah satu macam dari kitab hadis yang muncul dengan cirri khas riwayat yang ada disusun sesuai dengan huruf awal matan hadis tersebut, kemudian disusun sesuai dengan urutan huruf Hijaiyah. Banyak ulama sudah menyusun indeks pada banyak kitab hadis yang ada. Contoh kitab athraf yang mengumpulkan hadis-hadis dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, diantaranya:

· Athraf as-Shahihain karangan Syaikh al-Hafizh Imam Abu Mas’ud Ibrahim bin Muhammad bin Ubaid al-Dimasqi (w.400 H)

· Athraf as-Shahihain oleh Abu Muhammad Khalaf bin Muhammad Ali bin Hamdun al-Wasithi (w. 401H). Ibnu ‘Asakir menilai bahwa karangan Imam Khalaf ini adalah karangan yang paling baik susunannya dan paling sedikit kesalahan di dalamnya.

· Athraf as-Shahihain oleh Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah al-Ashfahani (w.517 H)

· Dan Athraf as-Shahihain karangan Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H) yang dicetak dan tersebar hingga sekarang.

39. Al-Jam’u baina as-shahihain. Oleh Abi Muhammad Abdul Haq bin Abdurrahman al-Azdi al-Isybili bin al-Kharat (w. 582 H). sebuah kitab yang mencoba mengumpulkan riwayat-riwayat yang ada dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim sesuai dengan tema yang berkaitan dan senada dalam kedua kitab tersebut.

Demikianlah sejumlah ulama telah menulis kitab-kitab syarah terhadap kitab-kitab hadis standard, termasuk kitab syarah terhadap Shahih al-Bukhari. Al’Azami menyebutkan bahwa ratusan kitab syarah telah di tulis, bahkan di antaranya ada yang mencapai lebih dari 25 jilid.

Diantara kitab syarah dari Shahih al-Bukhari di atas, maka yang terbaik menurut ‘Azami adalah:

1. Kitab Fath al-Bariy fi Syarh Shahih al- Bukhari oleh Ibn Hajar al-Asqalani (773–852H). Kitab ini terdiri atas 13 jilid ditambah satu jilid Muqaddimahnya

2. Kitab ‘Úmdat al-Qari, oleh Badr al-Din Mahmud ibn Ahmad ibn Musa al-Qahiri al-‘Aini al-Hanafiy (762–855H)

3. Kitab Irsyad al-Sair, oleh Qasthallaniy (w.923H)

--

--

Haris Fauzi
Haris Fauzi

No responses yet